Rabu, Februari 10, 2010

puisi

LENTERA II

Di sini berdiri
Mengusung malam bintang sembunyi
Menghitung detik demi detik
Waktu berlalu
Semburat hitam menggenggam malam
Adakah seperti itu

Dulu warnamu seputih kaca
Membuat kita sering bertanya
Tentang teka teki
Yang kadang kita lantunkan di sana
Merambah lembut gurat rinaimu
Pada pelangi
Pada pagi hari
Pada rintik hujan
Yang jatuh basahi rambut hitam itu

Sekarang…….
Kita menjemput mimpi yang lain
Yang lebih indah dari kemarin
Walau badai sering menghadap
Apakah kita masih tegar
Seperti karang
Diterpa gelombang
Gelombang kemunafikan

Kota Ketiga, 09 Februari 2010

Tidak ada komentar: