Jumat, Desember 11, 2009

SEKILAS

Jatuh terurai embun yang basah
Mengalir lembut di ujung salah
Membalut tulus waktu berdarah
Membagi nikmat mimpi yang merah
Dalam sebuah anugrah
Yang semakin bernanah

Hati yang kalut jangan terlukis
Menikam perih jiwa menapis
Torehkan sulit kadang menangis
Goreskan sepi buat meringis
Walau ini terasa sadis
Tapi tak apa semua apatis
Pada hari yang tak bergaris

Kadang setitik detik dipunya
Ingin dirangkai menjadi bunga
Walau pun orang selalu menghina
Tapi api tetap menyala
Terangi malam hangatkan jiwa
Temani kami warnai rasa
Rasa sulit yang kadang ada

Subulussalam, 11 Desember 2009, 06.52 WIB

Tidak ada komentar: