Teams games tournaments (TGT) atau pertandingan permainan tim
sama dengan STAD dalam segala aspek, tapi dalam satu hal ada yang berbeda
seperti kuis dan system penelitian peningkatan individu itu berbeda. TGT
mengunakan system pertandingan akademik dimana siswa bersaing untuk menunjukan
kebolehan tim mereka sendiri dengan anggota tim yang lain, yang menunjukan
kemampuan akademik siswa.
Dalam
TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh
tambahan poin pada skor tim mereka. Permainan disusun dari pertanyaan-pertanyaan
yang relevan dengan pelajaran yang dirancang untuk mengetes pengetahuan yang
diperoleh siswa dari penyampaian kelas presentasi dan kegiatan-kegiatan
kelompok. Permaianan itu dimainkan pada meja-meja tournament. Setiap meja
tournament dapat diisi oleh wakil-wakil kelompok yang berbeda, namun memiliki
kemampuan setara.
Permainan
itu berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi
angka. Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka dan
berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut.
Tournament ini memunngkinkan bagi siswa dari semua tingkat untuk menyumbang
dengan maksimal. Tournament ini dapat berperan sebagai review materi pelajaran.
Penerapan
pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah selesai materi yang diajarkan maka
siswa dikelompokkan dan dibagi lembar kegiatan siswa (LKS). Selama menggunakan
LKS diterapkan pembelajaran kooperatif untuk menekankan aktivitas siswa, dimana
siswa bekerja bersama dalam kelompok bertanggung jawab atas kesuksesan
kelompoknya. Pembelajaran ini memanfaatkan bantuan siswa lain, untuk
meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi pelajaran, karena siswa lebih
paham akan apa yang disampaikan oleh temannya dari pada gurunya.
2.1.2.1. Komponen-komponen pembelajaran
kooperatif tipe TGT
Pembelajaran
kooperatif tipe TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah
diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengadung unsur
permaianan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam
pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks
disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, permaianan, persaingan, sehat
dan keterlibatan belajar. Komponen pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah
sebagai berikut :
1. Kelas Presentasi
Materi
dalam TGT disampaikan dalam kelas presentasi, ini lebih dikenal dengan intruksi
langsung atau diskusi langsung yang dilakukan oleh guru, tapi harus juga
termasuk presentasi audiovisual (mendegar dan melihat) presentasi kelas TGT
berbeda dengan mengajar biasa, guru bias mengunakan pendekatan CTL. Dalam hal
ini siswa menyadari harus memberi perhatian lebih selama kelas hal ini membantu
mereka dalam menyelesaikan kuis dan nilai kuis mereka ditentukan oleh nilai
tim.
Presentasi
harus mencangkup pembukaan, pengembangan dan arahan yang jelas terhadap pelajaran.
Aktivitas tim, kuis, dan penilaian. Selama aktivitas belajar setiap tim
bertanggung jawab untuk memahami materi. Agar siswa lebih memahami materi yang
dipresentasikan berikanlah lembar kerja dan lembar jawaban pada setiap tim,
intruksikan kepada setiap siswa untuk menjawab sendiri-sendiri, setelah itu
didiskusikan bersama dalam satu tim, agar siswa lebih memahami. Setelah siswa
yakin semua anggota tim memahami materi dan kuis yang diberikan, intruksikan
kepada siswa untuk menjelaskan jawaban kepada tim yang lain.
2. Kelompok
Kelompok
dibentuk dari 4-5 orang siswa, kelompok TGT bersifat heterogen secara umum
fungsi kelompok ini adalah untuk membuat semua anggota belajar dan lebih khusus
untuk mempersiapkan setiap anggota dapat melakukan kuis dengan baik. Setelah
guru memberikan bahan materi kelompok belajar memahami mater yang juga bisa
diambil dari sumber lain. Lebih secara umum siswa belajar untuk mendiskusikan
masalah bersama membandingkan jawaban dan memeriksa perbedaan jawaban yang bias
jadi sebuah kesalahan yang dilakukan tim tersebut.
Kelompok
adalah sebuah ciri dari TGT. Dalam setiap tahap ditekan setiap anggota kelompok
harus mengerjakan yang terbaik untuk kelompok tersebut dan setiap kelompok
harus melakukan yang terbaik untuk anggotanya. Tim mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap hasil akademik yang penting untuk proses pembelajaran dan mempunyai
hubungan yang menguntungkan dan sangat memperhatiakan hasil dari kelompok, baik
dari hubungan sesama kelompok, penghargaan diri dan penghargaan terhadap
kemampuan siswa.
Dalam
pembentukan kelompok untuk lebih muda gunakanlah daftar siswa dan gunakan kode
huruf atau yang lain berdasarkan peringkat teratas sehingga kelompok yang
dibentuk bersifat heterogen dan seimbang. Dihari pertama TGT guru harus menjelaskan pada
siswa apa arti kerja dalam kelompok.
3. Permainan
Permaian
dibuat dari pertanyaan yang relevan yang dirancang untuk menguji kemampuan
siswa dari kelas presentasi dan kemampuan tim. Permaianan dimainkan di meja
oleh tiga orang siswa yang setiap orang diwakilkan oleh tim yang berbeda.
Kebanyakan permainan ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang sama dalam
sebuah kertas. Seorang siswa mengambil beberapa kartu dan memncoba untuk
menjawab pertanyaan. Sebuah tantangan membolehkan para pemain untuk menjawab
soal yang sama.
Dalam
memulai permainan siswa mengundi kartu atau koin untuk menentukan pembaca
pertama, pemambaca pertama mengambil salah satu kartu, kemudian membacakan
pertanyaan sesuai dengan nomor kartu. Dan pembaca menjawab pertanyaan sesuai
dengan nomor. Setelah pembaca memberikan jawaban, siswa lanjutkan kepada
nantang pertama yang mempunyai kesempatan untuk memberikan jawaban yang
berbeda. Jika penantang pertama lewat atau penantang kedua memiliki jawaban
yang berbeda maka lanjutkan permainan kepenantang kedua. Penantang pertama ada
disebelah kanan pembaca.
Untuk
perputaran berikutnya setiap siswa berpindah posisi kekiri. Jika permaian
selesai pemain mencatat jumlah kartu yang mereka dapatkan pada lembar penilaian
yang telah diberikan.
4. Pertandingan
Bentuk
pertandingan yang dilakukan dalam permainan, biasanya diadakan diakhir satu bab
pelajaranatau sub pelajaran.. Setelah guru membuat kelas presentasi dan tim itu
diberi
waktu untuk menjawab pertanyaan. Setiap
meja pertandingan diisi 3 orang siswa perwakilan dari tim masing-masing. Dimeja
pertama memiliki nilai tertinggi, berikutnya 3 oranng lagi dimeja kedua dan
selanjutnya.Pertandingan yang sama akan meningkatkan system penilaian,hal itu
membuat siswa dari semua tingkat untuk memberikan kontribusi maksimal untuk
menambah nilai kelompok mereka jika mereka melakukan yang terbaik.Meja
pertandingan bersifat homogen, siswa memiliki kemampuan yang sama dalam setiap
meja.Gambar 1 menunjukkan ilustrasi hubungan heterogen dan homogen dalam meja
pertandinganGambar 1
Awal pertandingan, umumkan tugas tim di meja pertandingan, setiap kursi
meja pertandingan di sediakan satu lembar permainan, satu lembar jawaban, satu
nama kartu dan satu lembar penilaian permainan.
Setelah pertandingan pertama siswa
berganti meja tergantung pada bagaimana penampilan mereka pada pertandingan
sebelumnya. Pemenang dari setiap meja berpindah ke meja berikutnya. Nilai kedua
berada di meja sama dan nilai terendah pindah pada tahap ini. Jika siswa punya
jawaban yang salah mereka akan di pindahkan ke bawah atau ke atas sampai mereka
mendapatkan tingkat yang benar.
Guru IPA bias menggunakan TGT tiga
hari yaitu satu hari untuk mengajarkan konsep dasar IPA yang dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari sehingga mereka mengetahui kenapa mereka harus
mempelajarinya. Di dua hari berikutnya TGT bias juga menggunakan kombinasi STAD
yaitu menggunakan kuis dan pertandingan. Cara ini memberikan guru ide yang
lebih baik untuk menambah kemampuan siswa tidak hanya dalam segi pertandingan,
TGT juga berguna untuk mengulang kembali materi yang telah diajarkan
sebelumnya.
5. Tahapan
Tes Hasil Belajar
Tes akhir belajar dikerjakan
secara mandiri untuk menunjukan apa yang telah dipelajari di kelas presentasi
dan dalam kelompok. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan
individu.
Skor perkembangan individu adalah
memberikan kesempatan kepada setiap siswa meraih prestasi maksimal, dan agar
siswa dapat melakukan yang terbaik bagi dirinya dan kelompok berdasarkan
prestasi berikutnya.
Cara perhitungan skor perkembangan individu (sumbangan untuk skor kelompok)
di sajikan pada table 1.
Tabel 1
SKOR
PENGEMBANGAN INDIVUDU
No.
|
Nilai hasil Belajar
|
Nilai Perkembangan
|
1.
|
Lebih
dari 10 poin di bawah skor dasar
|
5
|
2.
|
10 poin hingga 1 poin di bawsah skor dasar
|
10
|
3.
|
Skor dasar samapai 10 poin di atasnya
|
20
|
4.
|
Lebih 10 poin di atas skor dasar
|
30
|
5.
|
Hasil/nilai sempurna (tidak berdasarkan skor)
|
30
|
6. Tahap
Penghargaan Kelompok
Setelah melakuakn tes hasil belajar dan
melakukan perhitungan skor perkembangan individu. Maka dilakukan dengan cara
menjumlahkan masing-masing sumbangan. Skor individu dalam kelompok hasilnya
dibagi sesuai dengan jumlah anggota, sehingga dapat skor rata-rata.
Dalam pemberian penghargaan, ada tiga jenjang
yaitu :
a.
Kelompok dengan rata-rata 20, sebagai kelompok baik.
b. Kelompok dengan skor rata-rata 25, sebagai
kelompok hebat.
c. Kelompok dengan skor rata-rata 30, sebagai
kelompok super.
Sebagai kelompok super dan kelompok hebat, dapat
diberikan sertifikat termaksuk kelompok
baik guru cukup menucapkan terimah kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar