Kamis, September 13, 2012

Pembelajarn Kooperatif Tipe TGT



Teams games tournaments (TGT) atau pertandingan permainan tim sama dengan STAD dalam segala aspek, tapi dalam satu hal ada yang berbeda seperti kuis dan system penelitian peningkatan individu itu berbeda. TGT mengunakan system pertandingan akademik dimana siswa bersaing untuk menunjukan kebolehan tim mereka sendiri dengan anggota tim yang lain, yang menunjukan kemampuan akademik siswa.
            Dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin pada skor tim mereka. Permainan disusun dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan pelajaran yang dirancang untuk mengetes pengetahuan yang diperoleh siswa dari penyampaian kelas presentasi dan kegiatan-kegiatan kelompok. Permaianan itu dimainkan pada meja-meja tournament. Setiap meja tournament dapat diisi oleh wakil-wakil kelompok yang berbeda, namun memiliki kemampuan setara.
            Permainan itu berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut. Tournament ini memunngkinkan bagi siswa dari semua tingkat untuk menyumbang dengan maksimal. Tournament ini dapat berperan sebagai review materi pelajaran.
            Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah selesai materi yang diajarkan maka siswa dikelompokkan dan dibagi lembar kegiatan siswa (LKS). Selama menggunakan LKS diterapkan pembelajaran kooperatif untuk menekankan aktivitas siswa, dimana siswa bekerja bersama dalam kelompok bertanggung jawab atas kesuksesan kelompoknya. Pembelajaran ini memanfaatkan bantuan siswa lain, untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi pelajaran, karena siswa lebih paham akan apa yang disampaikan oleh temannya dari pada gurunya.

2.1.2.1. Komponen-komponen pembelajaran kooperatif tipe TGT
            Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengadung unsur permaianan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, permaianan, persaingan, sehat dan keterlibatan belajar. Komponen pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut :
1. Kelas Presentasi
            Materi dalam TGT disampaikan dalam kelas presentasi, ini lebih dikenal dengan intruksi langsung atau diskusi langsung yang dilakukan oleh guru, tapi harus juga termasuk presentasi audiovisual (mendegar dan melihat) presentasi kelas TGT berbeda dengan mengajar biasa, guru bias mengunakan pendekatan CTL. Dalam hal ini siswa menyadari harus memberi perhatian lebih selama kelas hal ini membantu mereka dalam menyelesaikan kuis dan nilai kuis mereka ditentukan oleh nilai tim.
            Presentasi harus mencangkup pembukaan, pengembangan dan arahan yang jelas terhadap pelajaran. Aktivitas tim, kuis, dan penilaian. Selama aktivitas belajar setiap tim bertanggung jawab untuk memahami materi. Agar siswa lebih memahami materi yang dipresentasikan berikanlah lembar kerja dan lembar jawaban pada setiap tim, intruksikan kepada setiap siswa untuk menjawab sendiri-sendiri, setelah itu didiskusikan bersama dalam satu tim, agar siswa lebih memahami. Setelah siswa yakin semua anggota tim memahami materi dan kuis yang diberikan, intruksikan kepada siswa untuk menjelaskan jawaban kepada tim yang lain.
2. Kelompok
            Kelompok dibentuk dari 4-5 orang siswa, kelompok TGT bersifat heterogen secara umum fungsi kelompok ini adalah untuk membuat semua anggota belajar dan lebih khusus untuk mempersiapkan setiap anggota dapat melakukan kuis dengan baik. Setelah guru memberikan bahan materi kelompok belajar memahami mater yang juga bisa diambil dari sumber lain. Lebih secara umum siswa belajar untuk mendiskusikan masalah bersama membandingkan jawaban dan memeriksa perbedaan jawaban yang bias jadi sebuah kesalahan yang dilakukan tim tersebut.
            Kelompok adalah sebuah ciri dari TGT. Dalam setiap tahap ditekan setiap anggota kelompok harus mengerjakan yang terbaik untuk kelompok tersebut dan setiap kelompok harus melakukan yang terbaik untuk anggotanya. Tim mempunyai pengaruh yang kuat terhadap hasil akademik yang penting untuk proses pembelajaran dan mempunyai hubungan yang menguntungkan dan sangat memperhatiakan hasil dari kelompok, baik dari hubungan sesama kelompok, penghargaan diri dan penghargaan terhadap kemampuan siswa.
            Dalam pembentukan kelompok untuk lebih muda gunakanlah daftar siswa dan gunakan kode huruf atau yang lain berdasarkan peringkat teratas sehingga kelompok yang dibentuk bersifat heterogen dan seimbang. Dihari pertama TGT guru harus menjelaskan pada siswa apa arti kerja dalam kelompok.
3. Permainan
            Permaian dibuat dari pertanyaan yang relevan yang dirancang untuk menguji kemampuan siswa dari kelas presentasi dan kemampuan tim. Permaianan dimainkan di meja oleh tiga orang siswa yang setiap orang diwakilkan oleh tim yang berbeda. Kebanyakan permainan ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang sama dalam sebuah kertas. Seorang siswa mengambil beberapa kartu dan memncoba untuk menjawab pertanyaan. Sebuah tantangan membolehkan para pemain untuk menjawab soal yang sama.
            Dalam memulai permainan siswa mengundi kartu atau koin untuk menentukan pembaca pertama, pemambaca pertama mengambil salah satu kartu, kemudian membacakan pertanyaan sesuai dengan nomor kartu. Dan pembaca menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor. Setelah pembaca memberikan jawaban, siswa lanjutkan kepada nantang pertama yang mempunyai kesempatan untuk memberikan jawaban yang berbeda. Jika penantang pertama lewat atau penantang kedua memiliki jawaban yang berbeda maka lanjutkan permainan kepenantang kedua. Penantang pertama ada disebelah kanan pembaca.
            Untuk perputaran berikutnya setiap siswa berpindah posisi kekiri. Jika permaian selesai pemain mencatat jumlah kartu yang mereka dapatkan pada lembar penilaian yang telah diberikan.
4. Pertandingan
            Bentuk pertandingan yang dilakukan dalam permainan, biasanya diadakan diakhir satu bab pelajaranatau sub pelajaran.. Setelah guru membuat kelas presentasi dan tim itu  diberi  waktu untuk menjawab pertanyaan. Setiap meja pertandingan diisi 3 orang siswa perwakilan dari tim masing-masing. Dimeja pertama memiliki nilai tertinggi, berikutnya 3 oranng lagi dimeja kedua dan selanjutnya.Pertandingan yang sama akan meningkatkan system penilaian,hal itu membuat siswa dari semua tingkat untuk memberikan kontribusi maksimal untuk menambah nilai kelompok mereka jika mereka melakukan yang terbaik.Meja pertandingan bersifat homogen, siswa memiliki kemampuan yang sama dalam setiap meja.Gambar 1 menunjukkan ilustrasi hubungan heterogen dan homogen dalam meja pertandingan
                                                                 Gambar 1

Awal pertandingan, umumkan tugas tim di meja pertandingan, setiap kursi meja pertandingan di sediakan satu lembar permainan, satu lembar jawaban, satu nama kartu dan satu lembar penilaian permainan.

            Setelah pertandingan pertama siswa berganti meja tergantung pada bagaimana penampilan mereka pada pertandingan sebelumnya. Pemenang dari setiap meja berpindah ke meja berikutnya. Nilai kedua berada di meja sama dan nilai terendah pindah pada tahap ini. Jika siswa punya jawaban yang salah mereka akan di pindahkan ke bawah atau ke atas sampai mereka mendapatkan tingkat yang benar. 
            Guru IPA bias menggunakan TGT tiga hari yaitu satu hari untuk mengajarkan konsep dasar IPA yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari sehingga mereka mengetahui kenapa mereka harus mempelajarinya. Di dua hari berikutnya TGT bias juga menggunakan kombinasi STAD yaitu menggunakan kuis dan pertandingan. Cara ini memberikan guru ide yang lebih baik untuk menambah kemampuan siswa tidak hanya dalam segi pertandingan, TGT juga berguna untuk mengulang kembali materi yang telah diajarkan sebelumnya.

5. Tahapan Tes Hasil Belajar
            Tes akhir belajar dikerjakan secara mandiri untuk menunjukan apa yang telah dipelajari di kelas presentasi dan dalam kelompok. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu.
            Skor perkembangan individu adalah memberikan kesempatan kepada setiap siswa meraih prestasi maksimal, dan agar siswa dapat melakukan yang terbaik bagi dirinya dan kelompok berdasarkan prestasi berikutnya.
            Cara perhitungan skor perkembangan individu (sumbangan untuk skor kelompok) di sajikan pada table 1.
Tabel 1
SKOR PENGEMBANGAN INDIVUDU
No.
Nilai hasil Belajar
Nilai Perkembangan
1.
Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar
5
 2.
10 poin hingga 1 poin di  bawsah skor dasar
10
3.
Skor dasar samapai 10 poin di atasnya
20
4.
Lebih 10 poin di atas skor dasar
30
5.
Hasil/nilai sempurna (tidak berdasarkan skor)
30








6. Tahap Penghargaan Kelompok
            Setelah melakuakn tes hasil belajar dan melakukan perhitungan skor perkembangan individu. Maka dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing sumbangan. Skor individu dalam kelompok hasilnya dibagi sesuai dengan jumlah anggota, sehingga dapat skor rata-rata.
Dalam pemberian penghargaan, ada tiga jenjang yaitu :
a.       Kelompok dengan rata-rata 20, sebagai kelompok baik.
b.      Kelompok dengan skor rata-rata 25, sebagai kelompok hebat.
c.       Kelompok dengan skor rata-rata 30, sebagai kelompok super.
Sebagai kelompok super dan kelompok hebat, dapat diberikan sertifikat  termaksuk kelompok baik guru cukup menucapkan terimah kasih

Tidak ada komentar: