Jumat, Juli 01, 2011

Sepi.......
tak kan mati waktu berlari
menatap satu dua nurani
aku tersakiti...........
saat hitam membalut jalan ku
aku terjatuh
diantara dua pilihan
melangkah atau berhenti....

Nanti.....
ketika melati tak lagi wangi
aku sendiri
menelusuri hari - hari yang semula tak pasti
dan kadang mentari tak memihakku
purnama pun selalu mencelaku
saat hujan tak lagi menari
di hari ku
di teka teki ku
di jalan ku
ku sendiri mengasi jalan yang penuh liku

                                                          Subulussalam, 1 Juli 2011



sore yang mendung......, mengingat waktu 10 tahun yang lalu, tepatnya tahun 2001, aku masih belia, ingin menggapai mimpi yang berbeda denga teman - teman ku, perjalannanku untuk mengecap bangku kuliah sangat sulit dan berliku, kadang kalo waktu bisa kuulang aku tak mau sekolah di SMA itu, sungguh menyedihkan, guru yang ku anggap sebagai pemberi motivasi malah menjatuhkan mimpi - mimpi ku begitu saja. ach.........aku tak tau apakah yang diinginkannya.........
berita adanya Undangan masuk perguruan tinggi negeri tampa tes atau istilahnya PMDK atw PMP mulai tersebar menghapiri kami dikelas XII IPA 1, rame semua ingin kuliah,pa lagi Undangan itu gag hanya datang dari universitas di Sumut aja, dari jawa juga ada seperti UGM, IPB, Universitas Jember, ITS, dll, rame - rame lah teman2 dan aku mendaftar pada kesiswaan yang membidanginya.
Sebenar aku gag dikasi ma mamak ku untuk melanjut kuliah dengan alasan tidak ada biaya karena kakak aku kuliah juga dan biayanya lumayan mahal, tapi aku memberanikan diri untuk mendaftar, soalnya ku pengin kuliah dan ingin mengubah keadaan ku dan kelurga dari kemiskinan....
aku bimbang antara ingin kuliah dan tidak dikasi izin ma ibu, karena masalah biaya, setiap hari aku sedih jika teman2 ku bercerita tentang rencananya mau kuliah ke PTN, sedih dan iri itulah yang kurasakan saat itu, malah kadang aku menyesali kenapa aku terlahir dari orang tua yang serba kekurangan, kenapa aku tak terlahir dari orang tua yang serba berkecukupan. tapi lambat laun ku sadari ini cobaan yang aku harus hadapi untuk bisa mengubah hidup kami. aku yakin aku bisa.......
kemuning di depan rumah mulai berbunga, harum mewangi aromanya mengihasi hari - hari ku yang tak jelas arahnya, aku tak ingat itu hari apa, yang penting aku dengan teman ku ahmad menjumpai kesiswaan disekolahku, karena aku ingin menanyakan prihal undangan ke PTN tu, aku ingin ambil jurusan biologi di Unimed. tapi ternyata apa yang dikatakan kesiswaan pada ku, sungguh kata yang tak layak dikatakan oleh seorang guru ke pada siswanya, kata  kata menjatuhkan mental juang seorang siswa, bapak itu mengatakan "layak gag kamu kuliah, sayakan tau gimana keadaan orang tua mu". aku terjerambah ke jalanan mendengar kata - kata itu. aku terjatuh terus delempari dengan puluhan batu, itulah yang kurasakan.aku keluar melangkah meninggalkan ruang bapak itu dengan persaan bercampur aduk, merah, kuning, hijau, biru, nila, ungu, hitam, pekat, dan entah lagi itulah yang kurasakan. ku merasa duniaku menjadi hitam, gelap, pekat dan tak ada lagi cahaya yang bisa menerangi jalan ku.......
cita - cita ku mungkin hanya sampai SMA
aku tak lagi menghiraukan puluhan pertanyan temen- teman sekelasku ketika mereka melihat mata ku berkaca - kaca.

Tidak ada komentar: